Kebaikan yang Banyak

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin Malik berkata : “Pada suatu hari ketika Rosululloh SAW2bersama kami, beliau tidur sebentar kemudian Beliau mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Maka para sahabatpun bertanya kepada Beliau : ‘apakah yang membuat anda tersenyum wahai Rosululloh ? Maka Rosululloh SAW2  bersabda : ‘Sesungguhnya telah diturunkan tadi kepadaku sebuah surat. Maka beliaupun membaca :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرُ)
Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al Kautsar. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membecimu dialah yang terputus”. (Al-Kautsar : 1-3)

MAKIYAH ATAU MADANIYAH ?
Surat Al-Kautsar yang berjumlah tiga ayat ini termasuk jajaran surat madaniyah, akan tetapi ada ulama yang mengatakan surat ini termasuk surat makiyah. Ibnu katsir berkata tentang surat ini : “Dia termasuk madaniyah, ada juga yang mengatakan dia termasuk makiyah”. (tafsir ibnu katsir – surat al kautsar)
Yang dimaksud makiyyah adalah surat atau ayat yang diturunkan sebelum hijrahnya nabi sedangkan madaniyah adalah surat atau ayat yang diturunkan setelah hijrahnya nabi.
Penetapan bahwa surat ini termasuk surat madaniyah berdasarkan hadits riwayat Anas bin Malik tersebut di atas bahwa surat Al-Kautsar diturunkan ketika Rosululloh sedang bersama Anas bin Malik, sedangkan Anas bin Malik bertemu dengan Nabi SAW2 setelah hijrohnya beliau ke madinah, maka surat tersebut termasuk madaniyah.
MAKNA AYAT
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar
Dalam bahasa arab, kata “Al-Kautsar” berarti kebaikan yang banyak. Allah telah memberikan kebaikan yang banyak kepada Nabi Muhammad yang tidak diberikan kepada nabi-nabi selainnya baik kebaikan di dunia maupun kebaikan di akherat. Dan diantaranya adalah berupa sungai di syurga yang bernama Al-Kautsar.
Syaikh Musa’id bin Sulaiman bin Nashir Ath-Thoyyar berkata: Pada ayat ini Alloh mengabarkan kepada nabi-Nya SAW  tentang hadiah spesial kepada Beliau SAW2 , berupa sungai di surga bernama al kautsar, dan sungai ini termasuk bagian kebaikan-kebaikan yang sangat banyak yang Alloh berikan kepada beliau. (tafsir juz amma– surat al kautsar)
Rosululloh bersabda :
الكوثرُ نهرٌ في الجنةِ
“Al Kautsar adalah sungai di surga” (HR. Tirmidzi, no : 3361)
MAKNA AYAT
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah
Kemudian Alloh memerintahkan Beliau SAW2 untuk mensyukuri nikmat yang besar ini dengan menunaikan sholat serta menyembelih kurban hanya karena Allah ta’ala. Tidak sebagaimana perbuatan orang-orang musyrik yang menyembelih kurban untuk berhala-berhala (tafsir juz amma musa’id bin sulaiman – surat al kautsar)
Hal ini selaras dengan firman Alloh ta’ala :
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah (wahai Muhammad), sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku adalah hanya untuk Alloh robb semesta alam” (QS. Al An’am: 162)
MAKNA AYAT
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Sesungguhnya orang-orang yang membeci kamu dialah yang terputus
Pada ayat ini Alloh mengabarkan bahwa orang-orang yang membenci nabi dialah yang terputus dari kebaikan (tafsir juz amma musa’id bin sulaiman – surat al kautsar)
Ayat ini adalah tentang al ‘ash bin wail assahmi. Ibnu Abbas meriwayatkan :
كَانَ أَكْبَرُ وَلَدِ رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم الْقَاسِم ثُمَّ زَيْنَب ثُمَّ عَبْدَ اللهِ ثُمَّ أُمَّ كُلْثُوْم ثُمَّ فَاطِمَة ثُمَّ رُقَيَّة فَمَاتَ الْقَاسِمُ وَهُوَ أَوَّلُ مَيِّتٍ مِنْ أَهْلِهِ وَوَلَدِهِ بِمَكَّة ثُمَّ مَاتَ عَبْدُ اللهِ فَقَالَ الْعاَص بْنُ وَائِل السَّهْمِي قَدْ اِنْقَطَعَ نَسْلُهُ فَهُوَ أَبْتَرُ فَأَنْزَلَ اللهُ (إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ)
“Keturunan Rosululloh yang paling besar adalah : Al Qosim , Zainab , Abdulloh , Ummu kultsum , Fatimah , Ruqoyyah. Maka meninggallah Al Qosim, ahli bait sekaligus putra beliau yang pertama kali meninggal di mekkah, kemudian meninggal pula Abdulloh. Maka Al-‘Ash bin Wail As-Sahmy berkata : ‘Sungguh telah terhenti keturunan (laki-laki) Muhammad maka dia adalah orang yang abtar (terputus)’ , maka Alloh menurunkan ayat – إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ – Sesungguhnya orang-orang yang membeci kamu dialah yang terputus”. (fatkhul qodir tafsir surat al kautsar)

PELAJARAN DARI SURAT AL-KAUTSAR
1. Kewajiban beriman terhadap keberadaan sungai Al Kautsar dan telaga Al-Kautsar (Al Haudh)
• SUNGAI AL KAUTSAR
عَنْ أَنَس بْنِ مَالِك – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ رسولُ الله – صلى الله عليه وآله وسلم – : دَخَلْتُ الجنةَ فإذاَ أَناَ بِنَهْرٍ حافَّتاهُ خِياَمُ الْلُؤْلُؤ، فَضَرَبْتُ بِيَدِيَّ إِلَى ماَ يَجْرِيْ فِيْهِ الْمَاءُ، فَإِذاَ مِْسكٌ أذْفُر، فَقُلْتُ : ماَ هذا ياَ جِبْرِيْل قَالَ : هذا الكوثرُ الذِيْ أَعْطَاكَهُ اللهُ
“Dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rosululloh SAW2 : “Aku pernah masuk ke surga yang ternyata di dalamnya terdapat sungai yang di pinggirnya terdapat kemah-kemah dari mutiara. Lalu aku memukulkan tanganku ke air yang mengalir itu. Ternyata airnya adalah misk yang sangat harum baunya. Aku bertanya : ‘Apakah ini wahai Jibril ?’. Ia menjawab : ‘Ini adalah Al-Kautsar yang Allah berikan untukmu” (Shohih jami’, no : 3365)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ وَمَجْرَاهُ عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنْ الْمِسْكِ وَمَاؤُهُ أَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ وَأَبْيَضُ مِنْ الثَّلْجِ
“Dari Abdulloh bin Umar dia berkata Rosululloh SAW2 bersabda : “Al Kautsar adalah sebuah sungai di surga tepi-tepi pinggirnya dari emas, alirannya terdapat mutiara dan berlian, tanahnya lebih harum dari minyak kasturi, airnya lebih manis dari madu, lebih putih dari salju”. (HR. Tirmidzi : 3361, disohihkan al bani)
Sungai Al Kautsar inilah yang akan mengaliri telaga al-Kautsar (Al Haud) di padang mahsyar.
• TELAGA AL KAUTSAR (AL HAUDH)
حَوْضِي مَسِيرَةُ شَهْرٍ، مَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ اللَّبَنِ، وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، وَكِيزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ، مَنْ شَرِبَ مِنْهَا فَلاَ يَظْمَأُ أَبَدًا
“Telagaku panjangnya sejarak perjalanan satu bulan, airnya lebih putih dari susu, baunya lebih harum dari minyak kasturi, gelas-gelasnya (untuk minum) sejumlah bintang di langit, barang siapa yang minum darinya satu tegukan saja tidak akan haus selamanya” (HR. Bukhori, no: 6578)
Lantas, siapakah yang berhak minum darinya?
Semua umat nabi Muhammad SAW akan minum dari air telaga ini kecuali orang yang menyelisihi syareatnya. Nabi SAW2 bersabda :
أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِى. فَيَقُولُ مَا تَدْرِى مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ
“Apakah kalian mengetahui apa al-Kautsar itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahuinya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya al-Kautsar adalah sungai yang Allah Ta’ala janjikan kepadaku, padanya terdapat banyak kebaikan, dan (airnya akan mengalir ke) telagaku yang akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat (nanti) bejananya sejumlah bintang-bintang di langit, maka ada seorang yang diusir darinya. Maka akupun berkata :’ wahai Robku dia termasuk umatku (mengapa di usir ?) Dia ta’ala menjawab : ‘engkau tidak tahu apa yang telah terjadi setelahmu” (HR. Muslim, no : 400)
2. Keutamaan Nabi Muhammad dan sekaligus keutamaan umatnya
3. Bersyukur kepada Allah dengan beribadah hanya kepadaNya
4. Sholat dan menyembelih kurban adalah ibadah, maka hanya boleh dilakukan dengan ikhlash karena Allah
5. Ancaman terhadap orang yang membenci Nabi Muhammad dan sunnahnya

Allohu a’lam

Back to top button