Nabi ‘Isa ‘Alaihis salam

  1. Nasab Isa

Beliau adalah Isa bin Maryam bin Imron, beliau termasuk keturunan nabi Dawud.

Nenek beliau (istri imron) adalah seorang ahli ibadah pada zamannya, dia pernah bernadzar kepada Alloh, akan menjadikan anaknya sebagai seorang yang mengabdikan diri kepada Allah di baitul maqdis.(lihat sohih qososil anbiya’ 450).

Selain itu dia juga pernah berdoa kepada Alloh agar keturunannya tidak terjamah oleh setan dan Allah mengabulkan do’anya.

وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk”. (QS. Ali imron:36)

Nabi Muhammad pernah bersabda :

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا الشَّيْطَانُ يَمَسُّهُ حِينَ يُولَدُ فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا مِنْ مَسَّةِ الشَّيْطَانِ إِيَّاهُ إِلَّا مَرْيَمَ وَابْنَهَا

Tidaklah seorang bayi pun lahir, melainkan setan akan menyentuhnya tatkala ia dilahirkan, sehingga  ia menangis bertiriak karena sentuhan setan, kecuali maryam dan anaknya (isa).

(HR. Bukhori, no: 4548)

 

  1. Kisah lahirnya Isa

Kisah kelahiran Isa disebutkan dalam Al-Quran beberapa kali, diantaranya dalam surat Ali Imron dan surat Maryam.

Kisah tersebut diawali ketika Maryam menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat kemudian ia membuat tabir yang melindunginya, kemudian Alloh mengutus malaikat Jibril kehadapannya menjelma dalam bentuk manusia yang sempurna.

Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”.

Jibril berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.

Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina!”

Jibril berkata: “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”.

Hingga saat rasa sakit akan melahirkan anak memaksa maryam besandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata:”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka tatkala rasa sakit yang memuncak ini melilit maryam tiba-tiba Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.

Kemudian Alloh memberinya petunjuk kepadanya agar jika bertemu manusia, ia mengisyaratkan bahwa ia sedang bernadzar kepada Alloh untuk tidak berbicara kepada manusia. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar, Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina”.

Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan?”.

Akan tetapi, Isa yang masih bayi tersebut berkata: “Sesungguhnya aku ini hamba Alloh, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan)zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

  1. Sikap manusia terhadap isa

Secara global, dalam menyikapi nabi isa manusia terbagi menjadi 3 golongan :

  1. Golongan pertama, Orang-orang yang menganggap beliau adalah musuh yang harus di musnahkan, menganggap beliau adalah anak zina , padahal Maryam adalah mulia yang menjaga kehormatannya sebagaimana disebutkan diakhir surat At-Tahrim.

” Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat” (At-Tahrim : 12)

  1. Golongan kedua, Orang-orang yang ghuluw (berlebih-lebihkan) kepada beliau, bahkan mereka meyakini nabi Isa sebagai anak Alloh dan menjadikannya sebagai sesembahan selain Alloh

Alloh berfirman :

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ

Sungguh kafir orang-orang yang mengatakan:”Bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. (QS. Al Maidah:73)

مَا كَانَ لِلَّهِ أَنْ يَتَّخِذَ مِنْ وَلَدٍ سُبْحَانَهُ

“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia” (QS. Maryam :35)

  1. Golongan ketiga, Orang yang beriman berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits yang shohih sesuai pemahaman para sahabat, tabi’in dan para ulama setelah mereka.

Mereka meyakini bahwa Nabi Isa adalah hamba Alloh dan bukan Tuhan  sebagaimana sangkaan orang-orang nasroni dan meyakini bahwa Nabi Isa adalah utusan Alloh dan bukan orang yang hina sebagaimana tuduhan orang-orang yahudi.

Rosululloh bersabda :

مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ

“Barangsiapa bersyahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh saja tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwa Muhammad adalah hamba Alloh dan RasulNya, dan bahwa Isa adalah hamba Alloh dan RasulNya dan kalimatNya yang Dia berikan kepada Maryam, serta ruh yang diciptakanNya, dan bahwa sorga benar-benar ada, dan bahwa neraka benar-benar ada, pasti Alloh akan memasukkannya ke dalam sorga sesuai dengan amalannya.” [Hadits Shohih Riwayat Bukhari, no: 3435; Muslim, no: 28;]

  1. Nabi Isa belum wafat

Termasuk aqidah yang harus diyakini seorang muslim, bahwa nabi isa masih hidup dan tidak terbunuh dengan disalib sebagaimana sangkaan orang yahudi dan nasroni, akan tetapi jasad beliau diangkat Alloh ke langit.

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا  بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Alloh”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Alloh telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 4:157-158)

  1. Turunnya Nabi Isa sebagai tanda-tanda hari kiamat

Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu  meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallohu a’laihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرُ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيْرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيَفِيْضُ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh pasti akan turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak serta harta begitu melimpah sehingga tak ada seorangpun yang mau menerimanya”. ( HR. Bukhari no. 2222 dan Muslim no. 242. )

Demikian secercah sejarah nabi isa, semoga Alloh luruskan keimanan kita tentang Nabi Isa.

Alloh a’lam bissowwab

Back to top button