Ibrah Berharga di Bulan Ramadhan

PELAJARAN BERHARGA DI BULAN RAMADHAN

 

Segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita dengan bulan suci ramadhon, nikmat yang besar bisa kembali merasakan indahnya puasa di siang hari, shalat tarawih di malam hari, lantunan bacaan Al qur’an yang disertai dengan perenungan dan  amal sholeh lainnya yang menyejukkan hati. Saudaraku, hari demi hari di bulan ramadhan mulai kita lalui, yang tentunya kita dapat memetik sebuah hikmah dan pelajaran yang berharga di bulan ramadhan.

 

Pelajaran pertama yang dapat kita ambil adalah bahwasanya Bulan Ramadhan bagaikan musim penghujan bagi seorang petani, yang merupakan kesempatan untuk bercocok tanam, demikianlah bulan ramadhan bagi seorang muslim merupakan kesempatan untuk menanam amal kebaikan sebanyak – banyaknya yang akan dipetik di akhirat nanti.

Seorang petani yang tidak bercocok tanam di musim penghujan akan merugi karena tidak ada hasil panen yang ia petik, demikian pula seorang muslim yang tidak memperbanyak amal kebaikan di bulan ramadhan akan merugi, karena telah menyia-nyiakan sebuah bulan yang di lipat gandakan amal di dalamnya, yaitu bulan ramadhan  yang dimudahkan beramal kebaikan di dalamnya, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة و غلقت أبواب النار و صفدت الشياطين

”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu) ”  HR. Bukhori muslim )

Para Ulama menjelaskan pintu surga dibuka menunjukkan dimudahkan beramal kebaikan, pintu neraka ditutup menunjukan kemaksiatan pada bulan Ramadhan tidak sebagaimana bulan lainnya, setan dibelenggu menunjukkan tidak leluasanya setan dalam menggoda manusia, sehingga amat merugilah orang yang tidak memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

 

Pelajaran kedua : Bulan ramadhan adalah hari – hari yang berbilang yang sementara yang akan pergi meninggalkan kita, demikianlah kehidupan dunia yang sementara yang akan membawa kita kepada kehidupan yang abadi. Seorang muslim yang  cerdas adalah yang memahami hakikat kehidupan dunia, sehingga ia menjadikan dunia sebagai sarana dan ladang amal untuk memperoleh kehidupan abadi di akhirat kelak, sehingga ia tidak melalaikan kehidupan yang sebenarnya, yang kekal abadi, karena ia menyadari bahwa umur manusia sangatlah singkat di dunia, sebagaimana Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam telah bersabda :

 

” أعمار أمتي ما بين ستين إلى سبعين وأقلهم من يجوز ذلك” (رواه الترمذي)

Artinya : “ Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, dan sedikit sekali yang melampaui umur tersebut. ( HR. Tirmidzi ).

Semoga kita dapat memanfaatkan umur yang sangat singkat ini.

 

Pelajaran ketiga : Bulan Ramadhan adalah bulan memperbanyak untuk memanjatkan doa, kesempatan untuk memperbaiki kualitas doa, belajar khusyu’ dalam berdo’a, menghayati kandungannya, dengan penuh merendahkan diri , menampakkan rasa butuh kepada Allah Ta’ala, dengan harapan sebuah do’a yang berkualitas yang dipanjatkan pada bulan Ramadhan akan terangkat ke langit dan menjadi sebab memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sungguh tidak akan merugi orang yang berdo’a karena akan mendapatkan 3 kondosi dan kemungkinan, Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam bersabda :

( ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا (. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ : اللَّهُ أَكْثَرُ ).

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id; derajat hasan).

Semoga kita bisa berlatih memperbaiki kualitas ibadah kita dengan belajar berdo’a pada bulan Ramadhan.

Pelajaran keempat yang dapat kita petik di bulan ramadhan adalah bahwasanya bulan ramadhan merupakan kesempatan untuk memperoleh ampunan Allah, bulan ramadhan merupakan bulan memperbanyak istighfar, karena betapa banyak faedah yang dapat kita ambil dari istighfar.

Salah satunya adalah adalah istighfar mendatangkan keberkahan hidup  dan menghapus dosa – dosa, Allah Ta’ala berfirman :

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ (هود:3 )

Artinya : “ Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Allah akan memberi kenikmatan yang baik ( terus menerus ) kepada kamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan.

Semoga kita bisa berlatih memperbaiki kualitas ibadah kita dengan banyak belajar berdo’a pada bulan Ramadhan.

 

Pelajaran kelima : Bulan ramadhan merupakan kesempatan untuk terbebasnya dari siksa apa neraka, Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam bersabda :

إن لله في كل يوم عتقاء من النارفي شهر رمضان.

“ Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan ramadhan ( HR. Bazzar )

Semoga kita termasuk orang yang dibebaskan dari siksa api neraka.

Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam juga bersabda :

من صام يوما في سبيل الله بعد الله وجهه عن النار سبعين خريفا

“ Barang siapa yang berpuasa satu hari di jalan ( Ikhlas ) maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun “ ( HR. Bukhori )

Semoga kita semua mendapatkan ampunan Allah dan di bebaskan dari siksa api neraka di bulan ini.

 

Hanif Beni setyawan, S.Ag.

Pesantren ”Al Ukhuwah” Joho Sukoharjo.

Senin, 3 Ramadhan 1438 H / 29 Mei 2017 M.

 

Back to top button