Bulan Yang Terlupakan

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan matahari dan bulan sebagai tanda – tanda kekuasaannya, shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sholallahu alaihi wa salam, keluarga beliau, para sahabat, dan pengikutnya sampai akhir kelak.

Ketika datangnya bulan ramadhan terlihat antusias kaum muslimin dalam menyambutnya, masjid yang awalnya sepi sunyi menjadi ramai dengan berbondong – bondongnya kaum muslimin memenuhi seruan menuju kemenangan. Berbeda halnya dengan kedatangan bulan dzulhijjah terlihat seolah – olah bulan yang biasa saja sehingga sebagian kaum muslimin menganggapnya seperti bulan yang lainnya. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan tentang keutamaan bulan dzulhijjah bagi seorang muslim.

Seorang mukmin yang cerdas adalah yang berusaha memanfaatkan waktunya untuk memperbanyak bekal dalam mempersiapkan perjalanannya menuju alam akhirat, karena dia menyadari betapa singkat umurnya di dunia ini, maka dia akan memanfaatkan sebuah waktu yang amal sholeh sangat dianjurkan untuk dikerjakan di didalamnya, salah satunya adalah sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah.

Allah Ta’ala berfirman :

وَالْفَجْرِ, وَلَيَالٍ عَشْرٍ (الفجر : 1-2)

Artinya : “ Demi fajar, dan malam yang sepuluh ( QS. Al Fajr 1-2 ).

Menurut Ibnu abbas, Az-zubair, Mujahid dan yang lainnya bahwasanya yang dimaksud sepuluh tersebut adalah sepuluh hari pada bulan dzulhijjah, dan inilah yang pendapat yang dikuatkan imam Ibnu katsir ( Tafsir ibnu katsir : 14/338 ).

Demikian pula yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah karena terdapat amalan haji dan umroh di dalamnya, sebagaimana yang dikatakan syaikh Abdurrahman bin nashir As- Sa’di : “ Pada sepuluh hari pada bulan dzulhijjah terdapat amalan wuquf di padang arafah, yang mana didalamnya Allah memberikan ampunan kepada para hambanya dengan ampunan yang membuat syaithon bersedih hati, maka tidaklah terlihat syaithon merasa terhina dan terusir seperti pada hari. ( Tafsir As- sa’di : 923 ).

Salah satu hadist yang menunjukkan keutamaan bulan dzulhijjah adalah bahwasanya Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam bersabda :

” مَا مِنْ أَيَّام الْعَمَل الصَّالِح أَحَبّ إِلَى اللَّه فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام ” يَعْنِي عَشْر ذِي الْحِجَّة قَالُوا وَلَا الْجِهَاد فِي سَبِيل اللَّه ؟ قَالَ” وَلَا الْجِهَاد فِي سَبِيل اللَّه إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَاله ثُمَّ لَمْ يَرْجِع مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ ”  ( رواه البخاري )

Artinya : “ Tidak ada suatu amal sholeh yang lebih dicintai Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari ini ( yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ) . Para sahabat bertanya : “ Tidak pula jihad wahai Rasulullah ? Beliau menjawab : “ Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan harta dan jiwanya namun tidak ada yang kembali satupun. ( HR. Bukhori ).

       Al imam Ibnu Rajab al hanbali mengatakan : “ Hadist ini menunjukkan bahwasanya amal sholeh yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah lebih dicintai Allah dari pada amal yang dikerjakan pada hari selainnya tanpa pengecualian, dan apabila suatu amal lebih dicintai Allah ini menunjukkan bahwa amal tersebut lebih utama disisi-Nya. ( Lathaiful ma’arif : 289 ).

Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam  juga bersabda :

شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ، وَذُو الحَجَّةِ.

”Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadlan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089).

Adapun salah satu amal sholeh yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah Memperbanyak Puasa, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist.

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ. ( رواه أبو داود )

Artinya : Dari sebagian istri Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam berkata “ bahwasanya beliau biasa berpuasa sembilan hari awal bulan dzulhijjah, hari asyura’ (10 muharram) dan tiga hari pada setiap bulannya…( HR. Abu Dawud dan dinalai shohih oleh Syaikh Al Albani ).

Dan diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف

“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun”. [Hadits Muttafaqun ‘Alaih].

Bahkan betapa besarnya pahala puasa arafah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Qotadah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده

“ Berpuasa pada hari Arafah saya berharap pahala dari Allah melebur dosa – dosa setahun sebelum dan sesudahnya “.

Demikian pula dianjurkan untuk mengerjakan amal sholeh lainnya seperti bertaubat, menunaikan haji dan umroh, membaca Al qur’an, berzikir kepada Allah  dengan memperbanyak ucapan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, berqurban dan menyambung tali silaturahmi dan amal sholeh lainnya. Kita memohon taufik kepada Allah Ta’ala semoga dimudahkan dalam memperbanyak amal sholeh di bulan dzulhijjah.
Pesantren ”Al Ukhuwah”  Joho Sukoharjo,
Jum’at, 30 Dzulqo’dah 1437 H / 2 September 2016 M.

 

Back to top button