Timbul Warna Lain

Timbul Warna Lain

 

Memperoleh keikhlasan dalam beramal merupakan sebuah harapan dan cita-cita seorang muslim, tetapi merupakan suatu yang berat dalam hidup ini, sehingga membutuhkan perjuangan untuk  mendapatkannya, karena seseorang harus berusaha ikhlas sebelum beramal, di tengah beramal, dan menjaga keikhlasan tersebut setelah selesai beramal agar amalannya tidak terhapus dan menjadi sia-sia.

Orang yang bahagia adalah orang yang ikhlas, sedangkan orang yang sengsara adalah yang jauh dari keikhlasan . Riya merupakan penyakit kronis yang merusak keikhlasan, sehingga selayaknya sesorang berhati-hati dan waspada agar tidak terjangkiti penyakit riya’ tanpa disadari. Karena begitu bahaya dan samarnya penyakit riya.

Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam bersabda :

« إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ». قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِىَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِى الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً ».

Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya’. Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya’ pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?’ (HR. Ahmad 5: 429. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

Al Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata,

تَرْكُ الْعَمَلِ لِأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ لِأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ

“Meninggalkan amalan karena manusia termasuk riya’ dan beramal karena manusia termasuk syirik.” (Majmu’atul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 23: 174).

Yusuf bin Husain Ar Razi berkata,”Sesuatu yang paling sulit di dunia adalah ikhlas. Aku sudah bersungguh-sungguh untuk menghilangkan riya’ dari hatiku, seolah-olah timbul riya, dengan warna lain.” [Madarijus Salikin (II/96).

Hal diatas menunjukkan betapa samar dan tersembunyinya penyakit riya , sehingga terkadang tanpa terasa dan disadari terjangkiti oleh penyakit kronis tersebut. Bahkan terkadang sesorang menyangka bahwa dirinya telah ikhlas, tetapi ternyata dipenuhi benih-benih penyakit riya’ tanpa disadari. Oleh karena itu perkataan sebagian ulama yang menyatakan bahwa barangsiapa yang menganggap dirinya telah ikhlas maka dia belum ikhlas dan masih butuh dengan keikhlasan. Semoga kita semua mendapatkan taufik untuk memperoleh keikhlasan dan terhindar dari penyakit riya. Amin.

 

Pesantren ”Al Ukhuwah” Joho Sukoharjo, Jawa Tengah.

Senin, 6 Rajab 1438 H / 3 April 2017 M.

 

 

 

 

 

Check Also
Close
Back to top button