Yang Termahal
YANG TERMAHAL
الحمد لله رب العالين, وبه نستعين على أمور الدنيا والدين, وصلى الله على نبينا محمد, وعلى آله وصحبه أجمعين, ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين, أما بعد :
“ Memburu Hidayah “…Kenapa kita pakai kata memburu ? Karena memberikan kesan semangat…Berusaha untuk secepat mungkin, semaksimal mungkin usahanya…
Hidayah mahal harganya, Banyak dari kita kalau memiliki sesuatu yang mahal pasti berusaha untuk menjaganya. Misalnya : ketika beli Hp, yang kemarin hpnya jadul, sekarang android, smart phone, ketika dulu ketika hpnya jadul ketinggalan gak apa – apa, gak khawatir hilang, tapi kalau hpnya yang bagus ketinggalan, gimana perasaannya ibu – ibu ?…Akan galau, akan kepikiran.
Tapi…Banyak diantara kita, banyak yang sudah mendapatkan hidayah, sudah sholat, mau puasa, mau zakat, mau ngaji, bahkan sudah haji…Banyak yang sudah mendapatkan hidayah belum sadar bahwa hidayah yang ia miliki itu….Sehingga terkadang kita dapatkan ada orang yang menyia-nyiakan hidayahnya, dan tidak merawat hidayah yang sudah dimiliki…
sebuah kisah yang mengambarkan bahwa hidayah itu sangat mahal, yaitu kisahnya pamannya Nabi yang bernama Abu Tholib.
Diceritakan , dalam hadist riwayat bukhori dan muslim , bahwa ketika Abu tholib dalam keadaan sakaratul maut, Nabi kita Muhammad sholallahu alaihi wa sallam, datang untuk menjenguk abu tholib, ketika Nabi datang, ternyata abu tholib sudah ditunggui dedengkot quraisy, siapa kira ? Abu Jahal dan Abdullah bin abi umayyyah.
Nabi berusaha berdakwah mengajak pamannya masuk islam :
يا عم…قل لا إله إلا الله…كلمة أشهد بها عند الله…
Wahai pamanda tolong ucapkan kalimat laa ilaha illah, karena kalau mengucapkan laa ilaha illallah saya bisa bantu engkau dihadapan Allah.
Pamannya mungkin sudah mantab mau mengucapkan laa ilaha illallah…sebelum abu tholib mengucapkannya…langsung dedengkot qoraisy mengatakan :
يا أبا طالب أترغب عن ملة عبد المطلب….؟
Wahai Abu Tholib …apakah kamu mulai membenci agama nenek moyang kamu sendiri ? akhirnya abi tholib diam.
Nabi tidak putus asa kembali dakwah. Dedengkot mengulangi lagi…Sampai kalimat yang terakhir di ucapkan abu tholib أنا على ملة عبد المطلب : aku setia diatas agama nenek moyangku, alias tidak masuk islam.
Begitu mendengar itu , Maka Nabi Menangis , sedih…Siapa Nabi sholallahu alaihi wa sallam ? Orang uang paling mulia di muka bumi, seorang utusan Allah…manusia yang paling utama , paling di cintai Allah, tidak kuasa untuk memberikan hidayah kepada pamannya…
Siapa pamannya ? Abu tholib, yang merawat nabi ketika ditinggal wafat kedua orang tuanya, seorang yang sangat sayang kepada Nabi, orangnya miskin anaknya banyak, ketambahan Nabi…
Akan tetapi saking sayangnya kepada Nabi, sampai anaknya kadang cemburu, kadang ngeloni, ketika dewasa melindungi Nabi…
Tapi Allah tidak berkehendak memberikan hidayah kepada Abu tholib…Sedangkan kita …Alhamdulillah…mendapatkan hidayah islam …di saat banyaknya manusia di dunia ini yang atheis, komunis, non islam…..
Allah Ta’ala memilih kita untuk mendapatkan hidayah, itu tidak lain adalah karena karunia dan kelembutan Allah Ta’ala kepada kita….Makanya Hidayah yang kita dapatkan sangat mahal….
( Faedah dari Kajian Ustad Abdullah Zaen, Lc. MA