Sosmed Membawa ke Surga ?

Sosial Media yang membawa ke surga

 

Beberapa manfaat dan peluang Sosial Media :

 

  1. Yang pertama niat ikhlas mencari ridho Allah subhanahu wa ta’ala :

Niat yang baik dalam menggunakan sosial media….

Kita usahakan Niat yang baik, benar, lurus dalam menggunakan sosial media untuk mencari pahala….

Maka kita tanyakan diri kita…Apa Niat kita ?.

Apakah karena Allah ?….

 

Jama’ah yang dirahmati Allah…Niat itu penting.

 

  • Karena niat yang ikhlas akan melahirkan Bahasa yang baik.
  • Niat yang ikhlas akan menghasilkan komentar yang positif.
  • Niat yang ikhlas akan menghasilkan kritik yang membangun.
  • Niat yang ikhlas akan membuat kondisi lebih kondusif / nyaman.

 

Ini yang perlu kita perhatikan , Niat kita itu apa ? Karena niatlah yang akan membuahkan pahala yang sangat besar.

 

Al Imam Abdullah bi Mubarak rahimahullah pernah mengatakan,

رب عمل صغير تعظمه النية، ورب عمل كبير تصغره النية

“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.” (Al Ikhlas wan Niyyah).

 

Harus senantiasa kita ingat …Bahwa Setiap tulisan yang kita tuangkan di media sosial, akan ditimbang pada hari kiamat.

Bisa jadi ketikan jari jemari yang disertai keikhlasan…Menjadi sebab kita dimasukkan ke dalam surga Allah Ta’ala.

Bisa jadi Artikel yang kita share/bagikan, jadwal kajian yang kita share, ilmu yang kita share dengan niat ikhlas….Menjadi sebab seseorang memperoleh hidayah…

 

Oleh karena itu Bapak Ibu jama’ah rahikumullah….Sosial Media akan menjadi berkah…menjadi ladang pahala…menjadi pembuka pintu kebaikan…Apabila kita niatkan menggunakan sosial media…dengan niat yang ikhlas…niat yang baik…mengharap ridha Allah Ta’ala.

 

 

  1. Memikirkan Akibatnya …( Berpikir Sebelum bagikan sesuatu lewat WA / FB…Sebelum SMS sesuatu….Sebelum komentari orang…. Sebelum Up Date Status).

 

Kira – kira apa efeknya/akibatnya ?..Akan berdampak apa ?…Akankah berbuah positif?…Ataukah malah akan membuat kekacauan dan kegaduhan.

Inilah yang disebut dengan Fiqih Ma’alat : Memikirkan efek dan dampak dari suatu perkataan maupun perbuatan di Sosial Media.

Al Imam Ibnu Jauzi pernah mengatakan dalam kitabnya Shoidul Khatir :

 

من عاين بعين بصيرته تناهي الأمور في بداياتها… نال خيرها ونجا من شرها

“ Barang siapa yang pada awalnya sudah memikirkan dampak suatu perkara, maka akan memperoleh kebaikannya, dan selamat dari keburukannya “.

 

Sebaliknya barang siapa yang tidak merenungkan dampak perkataan dan perbuatannya, maka yang ada adalah sebuah penyesalan…dan bisa membawanya kepada keburukan.

 

Sebelum kita mulai berselancar di dunia maya …maka perlu kita ingat firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (24)

Dan ingatlah, “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” QS. An Nur : 24.

Dan sebenarnya… apa yang kita tulis itu adalah sama saja perkataan kita.

Sebagaimana dalam kaidah disebutkan :

الكتابة تنزل منزلة القول

“Tulisan (hukumnya) sebagaimana perkataaan ”.

 

  • Sehingga tetap hati-hati berkata-kata melalui tulisan, karena akan dicatat oleh malaikat dan akan dipertanggung jawabkan.
  • Sebelum kita menulis sesuatu sangat perlu untuk mempertimbangkan manfaat dan bahayanya…. serta tepat sasaran.
  • Kalau ternyata efeknya buruk..maka jangan berbicara…( من كان يؤمن ) …

 

 

  1. Mengecek suatu berita dan informasi….

 

Apa yang akan kita share…pastikan kebenarannya… tidak boleh ada hoaxs diantara kita.

 

Allah Ta’ala berfirman :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (6)

 

“ Wahai orang – orang yang beriman jika datang orang fasik membawa berita , maka krosceklah berita tersebut “

 

Allah mengatakan : “ Jika datang fasiqun membawa berita… maka ceklah “.

 

Apa tafsir dari ayat tersebut ?…

 

Jika orang fasik membawa berita…maka kita harus cek kebenarannya.

Apa arti fasik ? orang fasik adalah pelaku dosa – dosa besar.

Jadi kalau kita lihat dia suka bohong, dia tidak sholat, dia gak puasa Ramadhan… lalu kasih berita …kita harus kroscek…dan tidak boleh kita telan mentah – mentah.

 

Mengapa kita harus mengecek sebuah berita ?…Karena Allah telah berfirman :

 

أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“ Kalian akan salah paham, kalian bisa menuduh seseorang melakukan hal yang tidak ia lakukan, dan kalian akan menyesal.

 

Maka sebagian ulama mengatakan : “ Hanya orang-orang bodoh yang tidak kroscek “.

 

Dan orang yang tidak mengkroscek suatu berita dan menelannya mentah-mentah …maka dia akan menyesal.

 

Maka kita berusaha hati-hati dalam masalah informasi…kalau kita gak ambil dari sumbernya… maka kita kroscek dulu….Pastikan kebenaran informasi tersebut.

 

  1. Pastikan cara penyampainnya benar.

 

Kalau sudah kita pastikan bahwa berita tersebut benar…Maka yang berikutnya adalah….Pastikan cara penyampainnya benar.

Gunakan Bahasa yang terbaik…

Allah berfirman dalam surat al isra’ ayat 53 :

 

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا (53)

“ Katakan kepada hambaku wahai Muhammad, kalau berbicara gunakan Bahasa yang terbaik, ( Ahsan itu artinya yang terbaik, bukan hanya yang baik saja, tapi yang terbaik )…Kenapa demikian ? Karena Syaithon akan mengadu domba kalian… Syaithon akan membuat terjadi miss kumunikasi diantara kalian…

Jadi dalam berbicara kita dituntut untuk menggunakan Bahasa yang terbaik, dan harus belajar…belajar…dan belajar.

 

Dan jangan pasrah dan menyerah…jangan mengatakan : aa seperti inilah kalau saya ngomong…tapi kita harus belajar…sebagaimana kita belajar menyetir, belajar memasak…kita pun harus belajar berbicara…belajar berkomunikasi dengan baik…

Sehingga kalau kita mau comentar …gunakan Bahasa yang terbaik…

 

Perlu kita tekankan…Karena bahayanya sebuah komunikasi…Orang yang membangun komunikasi dengan Bahasa baik saja…Itu saja ada kemungkinan miss komunikasi …kemungkinan salah paham…ada kemungkinan diperalat oleh syaithon…

 

Maka kalau kita berbicara dengan Bahasa baik saja…masih ada peluang miss kumunikasi/salah paham… apalagi kalau tidak ada komunikasi sama sekali….Apalagi yang berkomunikasi tidak menggunakan Bahasa baik.

 

Perlu kita perhatikan….Tidak semua hal itu bisa di bahas di sosmed…terkadang butuh untuk ketemu langsung…butuh untuk bertatap muka…..atau mungkin minimal telpon …

 

Kenapa demikian ?….Karena di SOSMED itu tidak ada Ekspresi….tidak ada intonasi…dan cenderung singkat…

Terkadang kita menyampaikan sesuatu itu harus muter- muter dulu…kalau gak, orang bisa salah paham…sedangkan di sosmed singkat…lebih bisa menimbulkan Miss komunikasi…

 

Jadi Gak semua itu bisa di sampaikan lewat WA, di BBM, di face book, di twitter, dan sebagainya…

Kenapa ?…Karena kita di tuntut menggunakan Bahasa yang terbaik…

 

Kalau kita ngomong secara langsung saja bisa miss…Apalagi via WA ? BBM…Face Book…dan lainnya….

  1. Rendah Hati di Sosmed .

 

  • Ketika kita mengeshare suatu bukan dalam rangka untuk membanggakan diri apa yang kita punya.
  • Akan tetapi dalam at tahaddust bi ni’mah : Mencerikan nikmat Allah.
  • Harus tetap rendah diri dan Tidak membanggakan sesuatu yang dimiliki.
  • Karena Seseorang yang tawadhu’ rendah hati karena Allah…Maka Allah akan mengangkat derajatnya.
  • ( من تواضع لله رفه الله ) : “ Barang siapa yang Tawadhu’ Rendah diri karena Allah Ta’ala…Maka Allah akan mengangkat derajatnya “.

 

  1. Selektif dalam mengambil ilmu di dunia Maya. ( hati – hati ).

 

Sesorang yang berselancar di dunia maya….adalah bagaikan mengarungi luasnya Samudra…Sehingga kalau tidak berhati -hati bisa tenggelam karenanya.

Perkataan Muhammad bin Sirin  :

( إن هذا العلم دين…فانظروا عمن تأخذون دينكم )

 

“ Sesungguhnya Ilmu ini adalah Agama …Maka perhatikanlah dari mana kalian mengambil agama kalian.

Sehingga harus selektif dalam membaca sebuah sebuah artikel dan mendengarkan sebuah video ceramah.

Terkadang sesorang menyimpang dari jalan kebenaran…terjatuh ke dalam sebuah kesesatan karena sebuah artikel yang ia baca

 

 

  1. Tidak mencukup diri menuntut ilmu dari dunia maya saja.

 

Inginnya praktis, sehingga malas menghadiri kajian, malas membaca buku – buku agama. Padahal di majelis ilmu ada sebuah keberkahan…ketenangan…ketentraman…dan kebahagian hidup….Barakahnya menghadiri majelis ilmu secara langsung adalah tidak sama dengan hanya sekedar mendengarkan lewat telivisi , radio dan media Sosial lainnya.

 

  1. Gunakan Medsos Untuk Sarana Dakwah.

Tetap semangat berdakwah…mungkin tidak disangka…satu share ilmu dan faidah… Ternyata bisa memberikan hidayah kepada seseorang, walau hanya sekedar menekan “share”.

Tentunya dengan sebuah niat yang ikhlas….

Untuk bisa berdakwah Tidak mesti harus jadi ustadz, hanya menunjukkan dan mengajak ke jalan Allah, insyaAllah mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya.

Demikian juga dengan share ilmu baik di dunia nyata maupun dunia maya…Semoga mendapat pahala MLM sampai hari kiamat.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Muslim)

Terkadang terbetik bisikan “kamu juga banyak maksiat, jangan sok alim dan sok suci”

Tetapi teringat perkataan seorang ulama “Kalau menunggu suci sekali, tidak akan ada yang berdakwah”

“ Jika harus menunggu jadi orang suci baru mau berdakwah, dakwah tak akan pernah ada”.

 

Sebagai penutup :

Sosial media telah mewarnai dan merubah kehidupan kita…

Ibarat pisau yang bermata dua…Semoga Sosial media memudahkan dan menghantarkan kita kepada surga Allah Ta’ala…Dan kita berlindung kepada Allah mudah-mudahan sosial media tidak menghantarkan dosa dan maksiat sehingga menyebabkan seseorang masuk neraka.

Semoga Sosial media ini memberikan manfaat kepada kita dan orang banyak…karena sebaik – baik manusia…adalah yang paling memberikan manfaat bagi Saudaranya…

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (Shahihul Jami’ no. 3289).

Sehingga Saya sangat berterimakasih sekali kepada temen-temen Irma panitia pengajian … berkat jeri payahnya… sehingga pengajian bisa terlaksana dengan baik di masjid yang kita cintai ini. Jazakumullahu khoiron katsira. Semoga Allah yang membalas dengan balasan yang terbaik. Amin.

 

Dan Terakhir, Semoga kita senantiasa mendapatkan taufiq dan bimbingan Allah… dalam menuntut ilmu syar’i, dengan harapan semoga kita semua diberikan istiqomah diatas jalan hidayah sampai akhir hayat kelak. Amin.

 

وبالله التوفيق والسداد

Back to top button