Pemuda Berperan Bukan Baperan

Pemuda Berperan Bukan Baperan

 

Segala Puji Allah yang telah menggerakkan hati ini…Memudahkan langkah kita….untuk menghadiri majelis ilmu, yang merupakan salah satu taman surga di dunia ini….

 

Sholawat dan Sallam Semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammmad Sholallahu alaihi wa sallam

 

Muqoddimah

 

Ikhwan dan Akhwat…Temen – temen sekalian… yang semoga dirohmati Allah Ta’ala….

 

Ketika baper telah mengganggu konsentrasi kita…

Menyita waktu dan pikiran kita….

Bahkan menjadikan hati ini galau dan gelisah…

 

Salahkah aku jika baperan ?…..

 

Suatu istilah yang masih populer hingga sekarang, adalah kata “baper”….

Yang awalnya kata baper mulai muncul dan populer pada tahun 2015….

 

Baper “bawa perasaan”….

Istilah yang cukup membingungkan….

 

Bukankah kita kemana-mana membawa perasaan kita ?….

Saat makan kita bawa perasaan, saat mandi kita bawa perasaan….

Bukankah perasaan adalah fitrah?….

Di manakah letak salahnya?…..

Awal penggunaan kata baper….

Pada awalnya “bawa perasaan” digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sering galau, bimbang, hingga susah mengambil keputusan….

Pergeseran Makna…..

Akan tetapi, “bawa perasaan” mengalami perubahan makna seiring berjalannya waktu….

Kata baper sekarang lebih sering digunakan ditujukan kepada orang yang mudah tersinggung atau marah….

Akibat “terlalu mengambil hati” atau “terlalu peduli”….

Sehingga Baper adalah istilah yang digunakan untuk melabeli seseorang…..Yang terlalu banyak menggunakan perasaannya dalam berinteraksi….

 

Dan Mengalami Pergeseran Kebiasaan….

Sekali orang tersinggung, kemudian orang lain dengan mudahnya mencap dia baperan…..

Dahulu ketika seseorang tersinggung oleh ucapan seseorang…. Maka pihak yang berbuat salah tentu akan meminta maaf…..

Namun saat ini, ketika kita menemui persoalan kecil semacam itu….

Dengan mudah kita menyebutnya baperan….. “Ah,baperan lu, gitu aja marah”…..

 

Hakikat Perasaan Adalah Sebuah Anugrah….

Perasaan merupakan sesuatu anugrah yang Allah berikan kepada setiap insan….

Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki perasaan…..

Seperti perasaan suka, sedih, kasihan, dan lain-lain….

Perasaan bisa mengekspresikan apa yang kita rasakan….

 

Namun Harus Bijak Dalam Menggunakan Perasaan….

Kalau kita menunjukkan perasaan membuat kita dicap baperan…..

Sehingga banyak yang lebih memilih diam dan bungkam….

Maka menggunakan perasaan pada situasi tersebut kurang pas….

 

Demikian juga kalau perasaan terlalu mempengaruhi kita dalam bertindak dan mengambil keputusan….

Maka menggunakan perasaan pada situasi tersebut kurang tepat….

 

 

Seimbang Antara Logika Dan Perasaan….

Seseorang harus mampu menyeimbangkan antara logika dan perasaan…..

Apabila salah satunya lebih dominan….

Maka akan sangat mempengaruhi benar atau salahnya kita dalam bertindak….

Sebab kita akan dihadapi dengan berbagai macam pilihan setiap harinya….

 

Manusia yang terlalu menitikberatkan logika…..

Sifatnya akan keras kepada orang lain….

Sebaliknya manusia yang terlalu menitikberatkan perasaan….

Sifatnya terlalu lembut dan sensitif…..

 

Keseimbangan antara logika dan perasaan….

Akan membuat kita memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi kehidupan…..

 

 

Tanda Orang Baperan…..

Ada beberapa tanda yang bisa jadi sinyal orang yang baperan….

Apakah kita termasuk orang yang baperan ?….

Yuk kita cek langsung…..

  1. Sangat memikirkan hal negatif yang orang lain pikirkan terhadap kita….
  2. Lama dalam mengambil keputusan.
  3. Selalu menghindari kritik.
  4. Sulit menerima perubahan yang mendadak.

 

Menjadi seorang yang baper sebenarnya punya kelebihan dan kekurangannya….

Kita bisa jadi sangat peka terhadap lingkungan sekitar, bahkan perasaan orang lain…

Namun jika tidak diimbangi dengan objektivitas dan kontrol emosi diri…..

Kita akan kelelahan sendiri menanggung berbagai hal yang menurut kita tidak sesuai pada tempatnya…

 

 

Cara Menghilangkan Sifat Baper….

Baper atau bawa perasaan lebih banyak dialami oleh wanita dibanding dengan pria….

Karena wanita lebih mendahulukan hati dan perasaan dalam menanggapi sesuatu dibanding dengan akal dan pikiran….

Hal tersebut tentu tidak baik jika berlangsung dalam jangka panjang…..

Seseorang yang mudah baper akan mudah untuk murung dan galau….

Hal ini akan mengurangi tingkat produktivitas dalam bekerja dan berprestasi….

Jika hal tersebut terjadi maka hanya akan merugikan diri sendiri….

Kita hanya akan membuang waktu untuk terperangkap dalam pikiran yang tidak seharusnya…

  1. Berpikir lebih rasional dan tidak terlalu terbawa dalam emosi.
  2. Bersikap Lebih Terbuka dan Dewasa

Cara menghilangkan sifat baper adalah bersikap lebih terbuka….

Banyak orang yang terkadang tidak memahami perasaan temannya….

Ada orang yang memiliki hatinya lembut hingga sangat sulit untuk diajak bercanda….

  1. Jangan Mudah Menyimpulkan

Berusaha menjadi sosok yang tidak mudah untuk menyimpulkan suatu persoalan…..

Hal ini hanya akan memunculkan asumsi–asumsi dari pikiran diri sendiri….

Yang akhirnya hanya menyulitkan diri…..

Sehingga komunikasi yang baik sangat dibutuhkan….

  1. Berprasangka Baik.

Apa yang terbetik di benak anda ketika seluruh temen seangkatan diundang ke sebuah pesta pernikahan salah seorang dari mereka, kecuali anda sendiri ?

Anda bergumam dalam hati tentang saudara anda yang tidak mengundang anda tersebut, “Dia sentiment, sombong, dan apa salah saya kepadanya?”.

Pernahkah anda mencoba berpikir lebih baik dengan melontarkan perkatan : “Ah, mungkin dia sangat sibuk hingga saya lupa tak diundang”….

Ini yang kadang kurang kita sadari, hingga tak jarang manusia seringkali memiliki persepsi negatif kepada saudaranya….

 

 

Bukankah akan lebih baik ketika kita mengalami sesuatu yang kurang menyenangkan….

Kita segera mencari alasan atau udzur yang masuk akal sehingga hati tenang….

Ini memang sesuatu yang tidak mudah….

Namun bagi orang yang terbiasa berfikir positif semua bisa diusahakan, biidznillah!….

 

Dengan selalu bersu’uzhon(berburuk sangka) hati akan selalu gelisah….

Sebaliknya ketika kita mengedepankan prasangka baik kepada saudara kita….

Insya Allah kita akan merasa bahagia dan banyak bersyukur pada Allah Ta’ala….

Islam melarang buruk, Allah Ta’ala berfirman :

يَأَيُّهَا اَّلذِيْنَ ءَامَنُوْا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka ( kecurigaan , karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa”. ( Al- Hujurat : 12 ).

Berburuk sangka terkadang dipicu oleh perasaan hasad atau iri dengki dengan kenikmatan Allah yang diberikan pada orang lain…..

Seperti mengatakan, “Dia bersedekah karena riya’ atau ingin dipuji.”….

Rahasia hati manusia tidak ada yang mengetahui secara pasti  selain Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati hamba-Nya….

Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda :

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِ نَّ الظَّنَّ أَكْذَ بُ الْحَدِيْثِ

“Hati-hatilah kalian terhadap prasangka (buruk) karena prasangka (buruk) adalah perkataan yang paling dusta.” (HR. Muslim)

Suatu ketika penduduk Himsha mengadukan gubernurnya, Sa’id bin ‘Amir bin Hazim kepada Umar bin Khathab tentang 4 perkara yang menurut prasangka mereka sebuah kesalahan.

Pertama : Dia tidak keluar melayani kami kecuali saat matahari sudah tinggi.

Kedua : Dia tidak mau menerima kami di malam hari.

Ketiga : Dalam sebulan, ada satu hari yang dia tidak mau keluar untuk melayani kami.

Keempat : Kadang-kadang ia pingsan pada saat melayani kami.

Lantas Kholifah mempertemukan antara penduduk Himsha dengan Sa’id bin Amir.

Umar berkata : “ Ya Allah, jangan sampai persangkaanku tentang dia sekarang ini berubah menjadi seperti apa yang mereka adukan.”

Apa jawaban gubernur yang shalih itu ?

Pertama : Beliau terlambat menemui mereka karena sibuk membuat roti untuk keluarga.

Kedua : Waktu malam hari khusus untuk Allah.

Ketiga : Dalam 1 bulan dia tidak melayani rakyat karena mencuci baju dan menunggunya sampai kering dan menemui mereka pada sore hari.

Keempat : Ia pingsan karena ingat Khubaib Al-Anshari yang disiksa orang-orang Quraisy, sementara dia masih musyrik dan tidak menolongnya.

Dengan tatsabbut (memastikan terlebih dahulu), Insya Allah, prasangka buruk akan sirna

 

  1. Meningkatkan Kesibukkan

Orang yang sibuk pikirannya akan dipenuhi dengan hal yang penting akan selalu berpikir positif….

 

 

Inti kajian

( Bagaimana Menjadi Pemuda Yang Berperan )

Tema kita pada kesempatan kali ini adalah : “Pemuda Yang Berperan Bukan Baperan”.

Siapakah Pemuda yang punya peran itu ?….

Yaitu Pemuda yang punya jiwa semangat, optimisme, percaya diri…..

Penuh impian, harapan dan cita-cita…..

 

Seorang Pemuda di setiap zaman dan ruang…..

Merupakan ujung tombak, yang memiliki peran dan andil besar dalam islam….

 

Mari kita buka lembaran sejarah…..Kita akan temukan contoh pemuda yang hebat….yang memiliki peran besar bagi umat…..

  • Peran seorang pemuda sahabat Nabi…..Yang di usia 18 tahun sudah menjadi panglima perang menghadapi romawi….
  • Padahal di situ ada Abu Bakar dan Umar radhiyallahu anhum…..
  • Di usia 18 tahun sudah memiliki keberanian yang luar biasa…..dalam melawan romawi yang memilki persenjataan lengkap…..
  • Siapakah pemuda tersebut ?….Beliau adalah Usamah bin Zaid (54H)….

 

  • Peran seorang pemuda…..Di usia 22 tahun sudah menjadi gubernur Madinah.
  • Siapakah pemuda tersebut ?……Beliau adalah Umar bin Abdul Aziz……
  • Peran seorang pemuda di usia 15 tahun sudah menjadi seorang mufti…. Yang kalau disini menjadi ketua MUI pusat….
  • Siapakah pemuda tersebut ?………Beliau adalah Imam Syafi’i….

 

  • Dan siapa yang tidak kenal Muhammad Al Fathih…Apa kehebatan beliau ?

Di usia 22 tahun sudah menjadi seorang sulthan (Presiden)…Sulthan Turki Ustmani… Karena beliau memiliki kemampuan untuk mengemban amanah tersebut…..

Bahkan setelah 2 tahun menjabat…Beliau berhasil menaklukan benteng legendaris konstatinopel pada usia 24 tahun.

  • Dan saya optimis bahwa Pemuda pemudi yang hadir disini …Insya Allah akan menjadi orang besar….yang memiliki andil besar dalam membangun umat dan masyarakat.

 

  • Sebuah Pertanyaan ?…. Mengapa kita harus punya peran membangun masyarakat dan umat ?.

 

  • Karena kita ingin menjadi orang yang paling bermanfaat…..

 

  • Karena kita ingin menjadi sebaik-baik manusia ……

 

  • Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat.

 

  • Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

 

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad).

 

LANGKAH PEMUDA YANG PUNYA PERAN

DALAM MEMBANGUN UMAT

 

  1. Sebuah Niat yang baik.
  • فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً
  • Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Allâh tetap menuliskannya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. (Bukhari & Muslim).

 

  1. Ikhlas Dalam Berperan serta.
  • Peran kecil bernilai besar di sisi Allah karena sebuah niat…..
  • Abdullah bin Mubarak berkata :

رب عمل صغير تعظمه النية، ورب عمل كبير تصغره النية

Boleh jadi amalan yang sepele, menjadi besar pahalanya disebabkan karena niat. Dan boleh jadi amalan yang besar, menjadi kecil pahalanya karena niat. ”

 

  1. Memulai dengan membangun diri sendiri.

Hal ini juga berdasarkan keumuman dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ابدأ بنفسك

Mulailah dari dirimu sendiri “ (H.R Muslim).

Seseorang tidak akan bisa membangun masyarakat dan umat tanpa ia membangun diri sendiri terlebih dahulu.

  1. Membangun Umat dengan membangun keluarga.

Kebaikan keluarga akan berpengaruh kepada kebaikan masyarakat.

Dan kebaikan masyarakat akan berpengaruh kepada kebaikan negara.

Oleh karena itulah agama Islam banyak memberikan perhatian masalah perbaikan keluarga.

Di antara perhatian Islam adalah bahwa seorang laki-laki, yang merupakan kepala rumah tangga, harus menjaga diri dan keluarganya dari segala perkara yang akan menghantarkan menuju neraka.

Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ….

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. [at-Tahrîm : 6].

 

  1. Membangun Masyarakat sekitar.

Membangun bangsa dimulai dari membangun masyarakat.

 

  1. Memulai dengan hal yang kecil dan sederhana.

Jangan meremehkan sesuatu yang kecil…..

Kita lihat gunung yang besar adalah kumpulan dari kerikil-kerikil yang kecil….

 

 

PRAKTEK NYATA PERAN PEMUDA MUSLIM

DALAM PERAMEMBANGUN UMAT DAN MASYARAKAT

 

Sebuah peran pemuda islam akan nampak jelas dengan sebuah diskripsi, gambaran dan perumpamaan…..

Karena perumpamaan merupakan salah satu metode Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam menerangkan hakikat suatu makna, mendekatkan dan mempermudah pemahaman….

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu “ (Al-Baqarah : 26 ).

Bagaimanakah perumpaan peran seorang pemuda muslim ?…..

 

  1. Pemuda Bagaikan Generator

 

Sebuah generator yang memiliki medan magnet, yang bergerak kencang mampu menggerakkan roda –roda kehidupan……

 

Begitulah seseorang yang mempunyai jiwa penggerak…..

Yang dimulai dari rasa kepedulian melihat realita yang ada di masyarakat….

Sehingga terketuk pintu hatinya untuk ikut berperan serta melakukan perbaikan…

Maka Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari adalah…..

Jadilah seorang pemuda yang mampu mengerakkan roda – roda dakwah di tengah kebersamaan dan kehangatan keluarga…..

Dengan membacakan kitabullah dan sunnah Nabi-nya, sehingga rumah dipenuhi dengan ketenangan dan cahaya keimanan….

Dengan mengadakan pengajian keluarga, membuat perpustakaan kecil – kecilan…..

 

Demikian pula peran seorang pemuda muslim adalah mampu menggerakan roda – roda dakwah di sekolahan, kampus dan lingkungan masyarakat, sehingga Ia dapat memberikan kontribusi yang besar dalam usaha membangun umat.

 

  1. Pemuda Bagaikan Seorang Nahkoda

 

Seorang nahkoda memiliki tugas dan misi mengarahkan perahu agar dapat membawa penumpang ke tempat tujuan dengan selamat…..

 

Demikianlah Pemuda islam yang mengemban risalah dakwah membangun umat…

Mampu mengarahkan perahu yang membawa amanah dakwah…..

Sehingga dapat berjalan terarah, tidak tersesat dan sampai tujuan dengan selamat….

 

Pemuda islam mampu mengarahkan perahu dakwah di kampus dan masyarakat agar dapat berjalan menuju masa depan yang cerah….

Ia mampu mengarahkan manusia menuju kebaikan bagi diri mereka……

Sehingga apabila melihat saudaranya yang sedang berjalan salah arah, ia akan segera menggandeng tangan saudaranya seraya ia ajak ke arah yang benar dengan penuh kelembutan….

 

Demikianlah jiwa pemuda islam, yang memiliki jiwa kasih sayang sehingga senantiasa menginginkan kebaikan bagi saudaranya…..

Inilah bukti kesempurnaan iman, Rasulullah shalallahu alahi wa sallam bersabda :

 

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

 

“ Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian sehingga ia mencintai kebaikan bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai kebaikan bagi dirinya sendiri (HR. Tirmidzi, no.2515 ).

 

Sikap seorang pemuda bagaikan nahkoda adalah tercermin pada sikap yang selalu mengarahkan dan membimbing organisasi dakwah yang ada……

 

Ia akan mengarahkan bagaimana mewujudkan Taman Pendidikan Al- quran yang berkualitas sehingga menghasilkan anak – anak islam yang cinta kepada Allah dan Rasul- Nya….

Ia akan menyetir dan mengarahkan organisasi Ikatan Remaja Masjid yang menghasilkan seorang pemuda yang hatinya selalu condong dan terikat kepada masjid…..

 

Ia akan mengarahkan organisasi ROHIS di sekolah yang siap mencetak pemuda dan pemudi islam yang siap menghadapi tantangan zaman di era globalisasi sekarang ini….

 

Yang penuh dengan hal – hal yang membawa kepada kesesatan, seperti menjamurnya paham radikalisme, liberalisme, di kampus – kampus…..

Pemahaman syiah rafidhah yang sedang mengintai lengahnya pemuda dan pemudi muslim…..

Dan firqoh – firqoh sesat lainnya yang sedang menggerogoti aqidah pemuda dan pemudi islam.

 

  1. Pemuda Bagaikan Batu Karang

 

Demikanlah sebongkah batu keras yang kokoh diterpa deruan ombak yang bertubi – tubi, sebuah batu yang tidak akan mudah lapuk di telan masa….

 

Begitulah gambaran seseorang pemuda yang mampu teguh dan kokoh dalam mengemban risalah dakwah membangun masyarakat dan umat…..

Meskipun berbagai badai ujian datang menerpa, semangat dakwahnya tidak akan luntur….

 

Ia tegar menghadapi musuh – musuh dakwah, semua ini dikarenakan keteguhan yang telah Allah berikan, serta keimanan yang telah menghujam ke dalam relung hati…..

 

Dunia sekarang ini sangat membutuhkan seorang pemuda yang bermental baja, tidak mudah menyerah dan putus asa…..

 

Mampu mengemban risalah dakwah yang terasa berat dan penuh resiko, kerena ia yakin bahwa jalan dakwah tidaklah mudah, bahkan penuh rintangan yang siap menghadang…..

 

Apabila perasaan ini sudah tertancap dalam relung sanubari pemuda muslim, maka dia tidak akan ragu memulai dakwah di masyarakat….

 

Ia tidak takut akan celaan manusia, tidak gentar dengan gangguan dan ancaman dari manusia, karena ia sadar bahwa dakwah adalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang harus di tunaikan.

 

Masa depan agama keluarga, masyarakat dan bangsa adalah ditangan pemuda muslim…

Maka seorang pemuda muslim tidak segan dalam membangun dan ikut berpartisipasi dalam organisasi keagamaan di masyarakat, seperti : Ikatan Remaja Masjid, dan juga organisasi keagamaan yang ada di sekolah dan kampus, seperti : ROHIS dan lain –lainnya.

 

  1. Pemuda Bagaikan Burung Elang

 

Demikian pula seorang pemuda muslim yang cermat dan teliti bagaikan seekor burung elang….

 

Seekor burung elang dengan kepakan sayap yang kuat mampu terbang tinggi di angkasa, sehingga memiliki pandangan yang luas dan mata yang tajam dalam mengincar mangsanya yang siap diterkam…..

 

Begitulah seorang pemuda yang memiliki pandangan yang luas dan mata yang tajam tentang medan dakwah…..

 

Sehingga ia mampu memanfaatkan peluang di setiap kesempatan untuk ditanamkan nilai – nilai dakwah…..

 

Begitulah seorang pemuda yang membawa keberkahan disetiap tempat dan keadaan, ia tidak akan membiarkan waktu berlalu tanpa disertai dengan nilai dakwah….

 

Bahkan yang ada dalam sanubarinya seraya hati kecilnya berkata “ Hidup adalah untuk dakwah membangun umat “….

 

Demikianlah gambaran seorang Nabi yang Allah jelaskan dalam firmannya :

 

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا

 

“ Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku sholat dan zakat selama aku hidup “ (Maryam : 31 ).

 

Syaikh As- Sa’di berkata : “ Yaitu diberkahi dimana saja dan kapan saja, maka barakah telah Allah jadikan pada diriku yang berupa mengajarkan kebaikan, mendakwahkannya, melarang dari keburukan dan berdakwah kepada Allah dengan perkataan dan perbuatan….

 

Maka setiap orang yang duduk dan berkumpul bersamanya akan mendapatkan barakahnya dan bahagia bersamanya. ( Tafsir As – Sa’di : 492 ).

 

Seekor burung elang akan berhasil mendapatkan mangsa apabila bersabar dalam mencarinya dan disertai keyakinan bahwa ia akan mendapatkan mangsanya…..

 

Demikian pula keberhasilan seorang pemuda akan tercapai apabila memiliki kesabaran dalam mengarungi medan dakwah dan yakin dengan janji Allah bahwa kemenangan dan pertolongan sangatlah dekat.

 

Allah Ta’ala berfirman :

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

 

“ Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin – pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka bersabar dan mereka meyakini ayat – ayat kami “ (As- Sajdah : 24).

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam juga mengajarkan sebuah doa :

 

اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الإِيمَانِ ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِين

 

“ Wahai Allah hiasilah diri kami dengan perhiasan iman dan jadikanlah kami orang yang memberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk “( HR. An- Nasai, no.1305).

 

Semoga seorang pemuda muslim yang berwawasan luas memiliki kepekaan dan cermat di dalam melihat sebuah peluang dakwah di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, bangsa dan negaranya….

 

Semoga memberikan inspirasi bagi temen- temen sekalian dalam mamahami dan mengaplikasikan hakikat peran pemuda muslim dalam membangun masyarakat dan umat.

 

PENUTUP

PERJUANGAN PERAN PEMUDA DALAM MEMBANGUN UMAT

 

  • Baiknya suatu bangsa dengan baiknya agama…..
  • Keberkahan suatu bangsa dengan keimanan dan ketaqwaan penduduknya…..
  • Maka tugas seorang pemuda adalah…..

 

  1. Mau belajar ilmu agama.

 

  1. Berjiwa besar dan memiliki cita – cita tinggi.

 

CLOSING

 

  1. Masa muda penuh harapan dan cita-cita.
  2. Masa Muda adalah masa perjuangan.
  3. Masa Muda adalah masa membangun masa depan yang cerah.
  4. Masa muda adalah masa mewarnai bukan diwarnai.
  5. Masa muda masa keemasan yang tidak akan kembali.

 

Syair Imam Syafi’I :

 

بقدرِ الكدِّ تُكتسبُ المَعــالي *** ومَنْ طَلبَ العُلا سَهرَ الليالي*** ومنْ رَامَ العُلا مِنْ غَيــرِ كــدٍّ *** أضاعَ العُمر في طَلبِ المُحال*** تَرومُ العزَّ ثُم تنامُ لًيـــــــــلاً *** يَغوصُ البَحرُ من طلبِ الـلآلي ***

 

Back to top button